Profil Desa Lencoh

Ketahui informasi secara rinci Desa Lencoh mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Lencoh

Tentang Kami

Profil Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, rumah bagi "New Selo" gerbang utama pendakian Gunung Merapi. Mengupas geografi, demografi, denyut ekonomi pariwisata, serta kekayaan tradisi dan spiritualitas yang hidup di lereng salah satu gunung teraktif du

  • Jantung Wisata Merapi

    Desa Lencoh merupakan lokasi "New Selo", titik awal paling populer dan gerbang utama bagi ribuan pendaki yang hendak menuju puncak Gunung Merapi, menjadikannya pusat pariwisata vital di Boyolali.

  • Pusat Tradisi dan Ritual

    Desa ini menjadi pusat pelaksanaan berbagai ritual penting yang berkaitan dengan Gunung Merapi, termasuk upacara Sedekah Gunung dan ritual Malam 1 Suro, yang menunjukkan hubungan spiritual mendalam antara masyarakat dan gunung.

  • Ekonomi Berbasis Jasa Wisata

    Perekonomian Lencoh sangat didominasi oleh sektor jasa yang mendukung pariwisata pendakian, mulai dari basecamp, warung makan, penginapan, hingga jasa pemandu, yang berjalan seiring dengan sektor pertanian sayuran.

XM Broker

Desa Lencoh di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, memegang peranan krusial sebagai gerbang utama dan terpopuler menuju puncak Gunung Merapi. Desa ini merupakan rumah bagi "New Selo", sebuah kawasan yang telah lama dikenal sebagai titik awal pendakian yang ramai dan terorganisir. Lebih dari sekadar persinggahan, Lencoh ialah panggung di mana denyut ekonomi pariwisata, kekayaan tradisi spiritual dan kehidupan agraris menyatu dalam sebuah harmoni yang dinamis. Berada di salah satu lereng terdekat dengan kawah Merapi, masyarakat Lencoh hidup dengan kearifan yang lahir dari kedekatan mereka dengan kekuatan alam. Profil ini mengulas tuntas geografi, demografi, serta peran vital Lencoh sebagai jantung pariwisata dan pusat kebudayaan di lereng Merapi.

Geografi di Ambang Puncak Merapi

Secara geografis, Desa Lencoh menempati posisi yang sangat strategis di lereng utara Gunung Merapi. Secara administratif, desa ini menjadi bagian dari Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Wilayahnya berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung Taman Nasional Gunung Merapi, menjadikannya salah satu desa berpenghuni yang lokasinya paling dekat dengan puncak gunung api tersebut.Luas wilayah Desa Lencoh tercatat sekitar 2,55 kilometer persegi. Batas wilayahnya meliputi Desa Jrakah di sebelah barat dan desa-desa lain di Kecamatan Selo di sisi utara dan timurnya, sementara sisi selatannya langsung berhadapan dengan punggungan Gunung Merapi. Topografi Lencoh didominasi oleh lahan miring dan berbukit yang dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk pertanian. Titik paling vital di desa ini yakni kawasan "New Selo", yang berfungsi sebagai pusat informasi, registrasi, dan area komersial pendukung aktivitas pendakian Gunung Merapi. Lokasinya di ketinggian menyediakan udara sejuk dan pemandangan yang langsung tertuju pada kegagahan puncak Merapi di satu sisi dan bentangan Gunung Merbabu di sisi lainnya.

Demografi dan Kehidupan Komunitas

Berdasarkan data kependudukan, Desa Lencoh dihuni oleh sekitar 3.120 jiwa. Dengan luas wilayah yang relatif kecil (2,55 km²), desa ini memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1.223 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan ini terpusat di sekitar dusun-dusun yang menjadi pusat aktivitas ekonomi dan permukiman, terutama di sekitar akses menuju New Selo.Sebagian besar masyarakat Lencoh pada dasarnya ialah masyarakat agraris, dengan pertanian sayuran menjadi basis ekonomi tradisional mereka. Namun popularitas Merapi sebagai tujuan pendakian telah mendorong transformasi ekonomi yang signifikan. Kini, sebagian besar keluarga juga terlibat langsung dalam sektor jasa pariwisata. Keterlibatan ini membentuk struktur sosial yang dinamis, di mana pengetahuan agraris diwariskan turun-temurun, sementara keterampilan dalam melayani wisatawan terus diasah oleh generasi yang lebih muda. Komunitas di Lencoh sangat terorganisir, terutama melalui Paguyuban Sadar Wisata yang berperan aktif dalam mengelola potensi desa dan menjaga ketertiban serta keamanan bagi para pendaki.

New Selo: Jantung Pariwisata Merapi

Keistimewaan utama Desa Lencoh ialah keberadaan "New Selo" sebagai pusat aktivitas pendakian Gunung Merapi. Kawasan ini bukan sekadar titik awal, melainkan sebuah ekosistem ekonomi yang mapan. Di sini, berdiri gerbang pendakian resmi, pos registrasi, serta puluhan warung makan yang buka 24 jam untuk melayani pendaki yang datang silih berganti. Berbagai toko juga menyediakan penyewaan atau penjualan peralatan mendaki, sementara lahan parkir yang luas dikelola oleh warga setempat.Denyut ekonomi di New Selo mencapai puncaknya pada akhir pekan dan musim liburan, di mana ribuan pendaki dari berbagai daerah memadati kawasan ini. Fenomena ini menciptakan lapangan kerja yang luas bagi warga Lencoh, mulai dari pedagang, juru parkir, pemandu lokal (guide), hingga penyedia jasa penginapan (homestay). Keberadaan New Selo telah mengubah wajah ekonomi Lencoh dari yang semula murni agraris menjadi ekonomi berbasis jasa, memberikan sumber pendapatan yang lebih stabil dan signifikan bagi masyarakat di lereng Merapi.

Tradisi dan Spiritualitas Gunung

Di balik hiruk pikuk aktivitas pariwisata, Desa Lencoh menyimpan kekayaan tradisi dan spiritualitas yang mendalam. Kedekatan dengan Gunung Merapi membentuk sebuah hubungan batin antara masyarakat dan alam. Lencoh menjadi salah satu pusat pelaksanaan ritual adat penting sebagai wujud rasa syukur dan permohonan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui alam. Salah satu ritual yang paling dikenal ialah Sedekah Gunung, yang sering diadakan sebagai bagian dari perayaan Suro atau Sapar dalam penanggalan Jawa.Selain itu, ritual pada Malam 1 Suro juga menjadi tradisi yang rutin digelar di kawasan ini, menarik tidak hanya warga lokal tetapi juga para pelaku spiritual dari berbagai daerah. Upacara-upacara ini biasanya melibatkan prosesi, doa bersama, dan pelarungan sesaji sebagai simbol harmoni antara manusia dan gunung. Tradisi ini menjadi daya tarik budaya yang unik, menunjukkan bahwa Lencoh bukan hanya destinasi wisata fisik, tetapi juga ruang spiritual yang penting. Kearifan lokal dalam membaca tanda-tanda alam Merapi juga diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi sistem mitigasi bencana berbasis budaya yang efektif.